This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 01 April 2014

Jelantur Arts, Central Java Endangered





Some artists play a traditional art Magelang , Dance Jelantur , in Wonolelo , Magelang regency , Central Java , on Sunday ( 27/5 ) . Art Jelantur brought by a group of uniformed soldiers Kraton dancers who bring horses braids . As if back to the past , the beauty of art Jelantur able to captivate the attention of the visitors . Unfortunately this dance endangered , because there is no regeneration due to the low interest of the younger generation to cultivate the art of dance that depicts the struggle that won independence .The originsAt first , art Jelantur used as a medium for religious leaders to gather people when they wanted to do the symbols of Islam. In the past , religious leaders to preach because hard difficulty collecting society .So the religious leaders sounding the traditional musical instruments accompanied dances to attract the attention of the public . During its development , the arts Jelantur able to be packed into an exciting performing arts tradition .In terms of music , art Jelantur featuring musical accompaniment as accompaniment Jathilan art . Traditional musical instrument which is played on bendir Jelantur art , drum and tambourine . Being of the dance movements , the art is very different Jelantur Jathilan dance movements which usually unites dance with magical elements .Jelantur art comes from the word " cruising Ian said " . The dancers dance to some parts Jelantur dance . For example, create a movement to close ranks and open , docked or widened . They use dance uniform cloth trousers below the knee , batik patterned cloth jarik and yellow scarf . Each dance movement will change or start marching and fighting change partners , the dancers will captain 's whistle sounded .

Selasa, 18 Maret 2014

Kesenian Jelantur-Jawa Tengah Terancam Punah

 
Sejumlah seniman memainkan kesenian tradisional khas Magelang, Tari Jelantur, di Wonolelo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Ahad (27/5). Kesenian Jelantur dibawakan oleh sekelompok penari berseragam prajurit Kraton yang membawa kuda kepang. Seakan kembali ke masa lalu, keindahan kesenian Jelantur mampu memikat perhatian para pengunjung. Namun sayang sekali seni tari ini terancam punah, karena tidak ada regenerasi akibat rendahnya minat generasi muda untuk menggeluti seni tari yang menggambarkan masa perjuangan saat merebut kemerdekaan.
Asal-usul
Pada awalnya, seni Jelantur digunakan sebagai media bagi pemuka agama untuk mengumpulkan masyarakat ketika hendak melakukan syiar agama Islam.  Pada jaman dulu, pemuka agama kesulitan untuk berdakwah karena susah mengumpulkan masyarakat.
Sehingga para pemuka agama membunyikan alat musik  tradisional disertai tari-tarian untuk menarik perhatian masyarakat. Dalam perkembangannya, seni  Jelantur mampu dikemas menjadi pertunjukan seni tradisi yang menarik.
Dari sisi musik, seni Jelantur menampilkan iringan musik seperti iringan kesenian Jathilan. Alat musik tradisional yang dimainkan pada seni Jelantur adalah bendir, beduk  dan rebana. Sedang dari sisi gerakan tari, seni Jelantur sangat berbeda dengan gerakan tari Jathilan yang biasanya menyatukan tari dengan unsur magis.
Seni Jelantur berasal dari kata “jelajah lan tutur”. Para penari Jelantur menarikan beberapa bagian tarian. Misalnya gerakan membuat barisan menutup dan membuka, merapat atau melebar. Mereka menggunakan seragam tari kain celana panjang dibawah lutut, kain jarik batik bermotif serta selendang warna kuning. Setiap akan berganti gerakan tari berbaris atau memulai dan berganti pasangan berperang,  kapten penari akan membunyikan peluit.